Sabtu, 22 November 2008

日本 の 清真

Sebelum membahas tentang Islam di Jepang, mari kita lihat sejarah agama lain di Jepang terlebih dahulu.

Jepang, sebenarnya menganut agama Shinto sebelum bangsa China masuk dan menyebarkan agama Buddha, hal ini membuat kuil Buddha dan Shinto menjadi campur aduk. Tulisan China juga diadopsi oleh Jepang untuk selanjutnya diubah menjadi tiga klasifikasi, Kanji (tidak banyak berubak, hanya ganti cara baca), Hiragana, dan Katakana.

Agama kristen juga telah dikenal di Jepang sejak lama. Kristen masuk pada abad ke 15 dan berkembang di zaman Azuchi-Momoyama dibawah Oda Nobunaga yang pada saat itu dikenal menyukai ajaran Kristen walau ia sendiri bukan pemeluk agama itu. Agama Kristen sempat berhenti berkembang ketika Tokugawa Hidetada melarang agama ini, larangan atas agama ini terus dijalankan sampai akhir Tokugawa Shogunate. Selanjutnya westernisasi besar-besaran pada masa Restorasi Meiji membuat Kristen mempunyai pengaruh besar pada Jepang.

Islam sendiri belum dikenal oleh Jepang pada abad itu. Larangan masuk terhadap semua suku bangsa asing kecuali bangsa China dan Belanda membuat Jepang sempat mempertahankan kehidupan tradisionalnya selama beberapa lama. Pada saat itu, Tokugawa Shogunate sangat tegas mempertahankan kehidupan tradisionalnya, salah satu tindakan yang tercatat dalam lembaran hitam yang dilakukan oleh Shogunate ini adalah pembantaian beberapa daimyo nasrani di Kyuushuu.

Barulah pada abad ke-18, Islam membuat banyak kontak penting. Pertama, dari orang orang Melayu yang waktu itu ikut dalam kapal-kapal Inggris, dan kapal Kekaisaran Ottoman yang datang untuk memberi hormat pada Kaisar Akihito yang mengunjungi Istanbul beberapa tahun sebelumnya.

Muslim di Jepang berjumlah kurang lebih 60.000-100.000 orang, namun penganut dari penduduk aslinya hanya berjumlah 10% saja, mereka dapat ditemukan berbaur dengan masyarakat lain di Hiroshima, Kyoto, Osaka, dan Tokyo.

Hanya ada 30-40 masjid bertingkat satu di Jepang, kebanyakan didirikan oleh orang asing yang tinggal di Jepang. Masjid yang dikenal ada di Jepang yaitu Masjid Asakusa, Ebina, Hirro, Ichinowari, Isezaki, Kobe, Machida, Makki, Nagaoka, Nagoya, Niigata, Otsuka, Sakaimachi, Sapporo, Shin Anjo, Toda, Tokyo Jami', Tsukuba, Yashio, Yatamachi, serta Mushalla Ikebukuro, Shibuya, Shin Okubo, Takamatsu, dan beberapa tempat lainnya seperti ICCS Sendai, Islamic Center of Japan, dan Balai Indonesia.

Karena orang Jepang tidak begitu peduli dengan agama, tantangan orang Muslim di Jepang bukan cercaan dan stereotip teroris seperti di negara-negara barat, Orang Muslim Jepang terancam kehilangan identitas muslimnya, yang, naudzubillah, jangan sampai terjadi!

Ada sedikit kebiasaan aneh di Jepang, dikabarkan umat Kristen juga tetap mengunjungi kuil-kuil setiap tahunnya, sehingga beberapa orang Jepang punya tiga agama sekaligus, yaitu Shinto, Buddha, dan Kristen....... waaahhh.... ini karena kebanyakan orang Jepang menganggap bahwa agama itu sama dengan budaya...


Henna nee... nihonjin wa....

Tidak ada komentar: